fantasi
berbicara kisah cinta
tentang
sebuah penantian
penantian
yang tidak kunjung tiba
dengan
semangat akinabalu
engkau terus
tersenyum
menunggu,
Di puncak
ini, engkau menanti
meski lantai
engkau dari tanah
bumbung
engkau beratapkan langit biru
lingkaran
akar menjadi aroma langkah engkau
teriak hutan
menjadi nada temani engkau
namun engkau
masih menunggu
Mengenang
rajuk yang sekian lama
tubuh semakin
longlai, engkau tahu akan takdir itu
kini di
lembah kinabalu,
ada jiwa yang
bisu, ada jiwa lara
yang tidak
bisa tuk pergi bersama hembusan bayu
sebuah roh
tanpa jasad menemani lambaian kinabalu
terus mendiami
dengan cinta setia misteri
No comments:
Post a Comment